COVID-19 AKAN HILANG SEIRING DITEMUKANNYA OBAT ORAL MOLNUPIRAVIR

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA
LOKASI INFORMASI
INTERNATIONAL - INTERNATIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
VIDEO
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
188 KALI

Rabu, 14 April 2021

COVID-19 AKAN HILANG SEIRING DITEMUKANNYA OBAT ORAL MOLNUPIRAVIR

Beredar vdeo berdurasi 4 menit yang berisi klaim bahwa Covid-19 akan menghilang seiring dengan ditemukannya obat oral molnupiravir oleh Ridgeback Biotherapeutics dan Merck.

Video itu memuat berbagai gambar dan video yang menjelaskan rilis uji coba fase 2a obat yang dibuat oleh dua perusahaan tersebut. menggambarkan temuan pengurangan durasi masa infeksi, hingga menjadi negatif isolasi virus infeksius pada usap nasofaring dari peserta.

Hal itu terjadi pada hari ke-15 dan, yang lebih menggembirakan, tidak terindikasi adanya multiplisitas dalam kultur virus positif pada subjek yang menerima molnupiravir. Narator dalam video ini juga menyebut bahwa hasil uji klinis fase 3 akan selesai dengan hasil yang sangat bagus.

CEK FAKTA :
Dilansir Tim CekFakta Tempo, Ridgeback Biotherapeutics dan Merck memang sedang melakukan uji klinis terhadap kandidat obat Covid-19 yang bernama molnupiravir. Akan tetapi, obat bukan solusi untuk mengendalikan wabah Covid-19.


Dalam situs resminya, Merck juga menjelaskan bahwa mereka sedang mengembangkan obat molnupiravir (MK-4482).

Namun, menurut kolaborator saintis LaporCovid19, Iqbal Elyazar, pandemi Covid-19 akan berakhir dengan memutus penularan dari orang ke orang. Penggunaan obat hanya digunakan sebagai pengobatan.

elain itu, untuk membuktikan sebuah obat bekerja secara efektif atau tidak, dibutuhkan uji coba hingga fase 3, melalui standar ilmiah yang telah disepakati oleh para ilmuwan.

KESIMPULAN:
Klaim bahwa Covid-19 akan hilang seiring dengan ditemukannya obat oral molnupiravir, menyesatkan.

Ridgeback Biotherapeutics dan Merck memang sedang mengembangkan obat Covid-19 yang bernama molnupiravir. 

Hasil uji klinis fase 2a menunjukkan bahwa obat itu mampu mengurangi durasi masa infeksi. 

Akan tetapi, untuk mengetahui efektivitas dari obat tersebut, perlu menunggu selesainya uji coba fase 3 dan masa pengawasan selama produk diedarkan. 

Selain itu, penggunaan obat tidak menjamin pandemi Covid-19 berakhir.

Informasi ini adalah kategori jenis MISLEADING CONTENT

REFERENSI :
1. https://bit.ly/3tt1W6y
2. https://bit.ly/3srtsA4
3. https://bit.ly/3v0qDrk